Masyarakat dituntut untuk lebih jeli dan waspada dalam menghindari fraud. Apalagi jika menjalankan sebuah bisnis, memahami sistem pembayaran dengan detail bisa membantu untuk menyelamatkan bisnis dari oknum yang mempunyai niat buruk. Tidak hanya bisnis besar, UMKM pun perlu mempunyai kesadaran agar terhindar dari tindak kejahatan ini.

Fraud berasal dari bahasa Inggris yang artinya penipuan. Berdasarkan Kemenkeu, fraud adalah suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam dan/atau luar organisasi. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau kelompoknya yang secara langsung merugikan pihak lain. Nah, setelah memahami pengertiannya, simak ulasan lebih dalam tentang fraud berikut yuk, Temen Insta!

Fraud dalam Sistem Pembayaran

Pembayaran adalah sebuah aktivitas yang melekat dengan bisnis karena menjadi pintu gerbang untuk mendatangkan pendapatan. Namun jika tidak dijalankan dengan teliti, pembayaran juga dapat menjadi celah yang dapat dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.

Salah satu contoh fraud yang banyak ditemukan dalam pembayaran UMKM adalah penipuan bukti transfer palsu. Penipuan ini dapat dilakukan dengan mengedit nota pembayaran baik dalam bentuk kertas pembayaran ATM maupun bukti transfer online.

Pemilik UMKM yang terkena modus penipuan jenis ini kemungkinan tidak memiliki waktu lebih untuk memeriksa bukti transfer dengan teliti karena mengelola bisnis dengan jumlah sumber daya pekerja yang minim. Di samping itu, kelalaian dalam pengecekan mutasi secara berkala juga menjadi salah satu penyebab terjadinya penipuan bukti transfer.

Selain waspada terhadap penipuan bukti transfer palsu, pemilik bisnis juga dituntut untuk menjaga data transaksi dengan pelanggan. Hal ini dilakukan sebagai kewajiban layanan pelanggan. Karena jika data transaksi pelanggan tersebut bocor, maka dapat berpotensi dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan transaksi pembelian lain atas nama pelanggan.

Pencegahan Fraud untuk UMKM

Langkah sederhana yang dapat dilakukan di awal untuk menghindari fraud adalah tidak terlalu mudah percaya dan teliti mengecek mutasi. Perhatikan dengan baik apakah ada perbedaan data yang masuk dengan bukti yang dikirimkan. Jangan sampai memproses pesanan yang tidak sesuai dengan bukti pembayarannya.

Pengecekan data manual memang menyita banyak waktu dan tenaga, apalagi jika pembayaran dilakukan ke beberapa akun. Pemilik bisnis harus siap sedia membuka akses ke akun-akun tersebut, satu per satu. Ditambah lagi jika pesanan yang masuk cukup banyak dan bisnis masih dijalankan seorang diri, tentu akan cukup merepotkan.

Memilih sistem pembayaran yang tepat adalah solusi terbaik untuk mencegah fraud dalam bisnis. Layanan pembayaran Instapay mempunyai fitur notifikasi real-time dan pencatatan otomatis yang membantu pemilik bisnis menjaga keamanan transaksi. Pemilik bisnsi bisa menyediakan berbagai metode pemabyaran untuk pelanggan cukup dari satu akun Instapay, sehingga memudahkan saat pengecekan transaksi masuk.

Instapay juga telah menerapkan 3D Secure, PCI DSS, dan 128 bit Encryption di bawah MC Payment Indonesia yang menjamin keamanan data transaksi. Pemilik usaha bisa menyediakan pembayaran yang mudah sekaligus aman untuk pelanggan. Hubungi kami di sini jika ada pertanyaan lebih lanjut, Temen Insta!

Show CommentsClose Comments

Leave a comment