Nilai omzet sebuah usaha bisa menjadi indikator besarnya skala bisnis, misalnya untuk melakukan katogorisasi UMKM. Usaha mikro, kecil, dan menengah memiliki omzet tahunan masing-masing sebesar maksimal Rp300 juta, Rp300 juta sampai Rp2,5 miliar, dan Rp2,5 miliar sampai Rp50 miliar. Namun, apakah kamu sudah memahami apa itu omzet? Atau masih bingung membedakannya dengan profit? Lebih baik baca sampai akhir yuk, Temen Insta!
Apa Itu Omzet?
Omzet adalah total keseluruhan penjualan produk selama periode tertentu. Perhitungannya dapat dilakukan per bulan, per kuarter, maupun tahunan. Semakin banyak produk yang terjual, semakin besar juga omzet yang dihasilkan. Oleh karena itu, besarnya total penjualan ini biasa menjadi acuan seberapa cepat operasional sebuah bisnis berjalan.
Nilai ini biasa disebut juga dengan laba kotor, karena nilainya belum dikurangi dengan biaya produksi dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sebuah bisnis sampai bisa menjual produknya. Pebisnis penting untuk mengetahui total penjualan dan pengeluaran agar bisnis tidak merugi dan keseluruhan dana yang ada bisa digunakan untuk kepentingan yang tepat guna.
Perbedaan Omzet dengan Profit
Siapa di sini yang masih sering menyebut total penjualan dengan profit? Padahal keduanya adalah hal yang berbeda, lho. Seperti yang sudah diulas sebelumnya, total penjualan dalam sebuah bisnis disebut omzet, sementara profit adalah keuntungan bersih yang dihasilkan dalam sebuah periode tertentu.
Total penjualan dikurangi dengan berbagai biaya yang dikeluarkan selama produksi hingga pengiriman akan menghasilkan nilai profit. Jadi, omzet yang besar sebenarnya tidak menjamin profit yang diperoleh besar juga karena dipengaruhi berapa biaya yang dikeluarkan selama proses bisnis. Maka dari itu, perhitungan pemberian harga, target penjualan produk, dan biaya yang dikeluarkan harus teliti agar bisnis yang dijalankan tetap untung.
Baca Juga: Mengenal Biaya Produksi dan Cara Mudah Menghitungnya
Cara Perhitungan
Secara teoretis, perhitungan nilai total penjualan cukup mudah, yaitu harga jual dikalikan dengan jumlah produk yang laku terjual. Dengan membuat perhitungan teoritis ini, pemilik bisnis bisa membandingkan dengan total uang yang diterima. Sehingga bisa langsung mengetahui jika ada perbedaan antara uang masuk dan perhitungan teoritis total penjualannya.
Dalam aplikasi Instapay, terdapat total omzet atau pendapatan bulanan yang otomatis tercatat dan bisa dengan jelas ditemukan pada homescreen. Hal ini memudahkan pelaku usaha untuk memantau semua penjualan pada bulan itu tanpa repot mengumpukan mutasi atau perhitungan manual menggunakan excel apalagi kalkulator.
Demikian ulasan mengenai omzet yang penting untuk diperhatikan pemilik usaha. Pencatatan dan perhitungan keuangan yang baik, bisa menjadi langkah awal untuk pertumbuhan bisnis yang signifikan di masa depan. Selamat berbisnis, Temen Insta!