Salah satu cara untuk melakukan evaluasi bisnis adalah dengan membuat laporan keuangan. Melalui laporan ini, pemilik bisnis bisa mengetahui apakah keuangan bisnisnya dalam kondisi yang sehat atau tidak.
Berdasarkan Katadata, laporan keuangan adalah pencatatan dan pelaporan uang serta transaksi yang terjadi dalam bisnis. Pada umumnya, laporan ini dibuat dalam sebuah periode tertentu sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan perusahaan. Lalu, apa saja fungsi dan jenisnya? Temukan penjelasannya dalam artikel ini ya, Temen Insta!
Fungsi Laporan Keuangan
Laporan keuangan memiliki beberapa fungsi, di antaranya adalah untuk menilai kinerja usaha yang dijalankan. Misalnya untuk mengetahui apakah sedang surplus untung atau malah rugi. Data ini penting sebagai acuan saat evaluasi dan perencanaan strategi selanjutnya.
Baca juga: Pengertian Manajemen Keuangan dan Manfaatnya dalam Dunia Bisnis
Laporan yang rapi juga berfungsi sebagai dokumentasi terstruktur yang bisa diakses di masa mendatang jika diperlukan. Selain itu, laporan dapat dibuat untuk menghindari kesalahan data.
Jenis Laporan Keuangan
Setiap jenis laporan memiliki fungsinya masing-masing. Pemilik bisnis bisa membuat laporan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi usaha. Berikut ini jenis-jenis laporan keuangan yang umum dalam bisnis:
1. Laporan Laba Rugi
Fungsi dari laporan ini adalah untuk menilai apakah sebuah bisnis sedang mengalami keuntungan atau kerugian dalam sebuah periode tertentu. Ada dua jenis penulisan yang bisa dilakukan untuk menyusun laporan ini, yaitu single step dan multiple step. Single step lebih sederhana dan cocok untuk bisnis dengan skala kecil, sementara multiple step lebih kompleks dan diaplikasikan dalam perusahaan skala besar.
2. Laporan Perubahan Modal
Nah, kalau laporan jenis ini biasa ditemukan dalam perusahaan publik. Fungsi dari laporan perubahan modal adalah untuk menggambarkan naik turunnya aktiva bersih (aset bersih) dari sebuah perusahaan dalam periode tertentu. Data dasar yang diperlukan untuk menyusun laporan jenis ini adalah modal awal, pengeluaran dana, dan laba/rugi dalam sebuah periode.
3. Laporan Neraca
Posisi dan informasi keuangan dari sebuah usaha dapat dipahami melalui laporan neraca atau balance sheet. Terdapat tiga elemen penting yang tercantum dalam laporan ini yaitu, aset, kewajiban, dan modal yang dijabarkan secara rinci. Laporan neraca dibuat setiap periode tertentu misalnya setahun sekali untuk menentukan langkah finansial di tahun setelahnya.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas atau disebut juga cash flow statement adalah laporan yang membantu untuk memahami uang yang masuk dan keluar dari sebuah bisnis. Arus uang yang masuk dikenal dengan cash in flow, sedangkan yang keluar disebut dengan cash out flow. Ada beberapa jenis laporan arus kas, misalnya dari kegiatan operasional, investasi, dan pendanaan.
Baca juga: Pengertian Cash Flow dan Panduan Singkat Membuatnya untuk Bisnis
Pemilik bisnis perlu mencatat semua transaksi yang dilakukan dengan pelanggan agar bisa membuat laporan keuangan. Bagi pebisnis pemula yang masih terbatas jumlah pekerjanya, tentu proses pencatatan manual akan menguras waktu dan tenaga.
Sebagai solusi atas hal ini, pemilik bisnis bisa menggunakan aplikasi Instapay yang membantu mencatat semua transaksi pembayaran pelanggan. Tersedia juga laporan pencairan dana dalam bentuk pdf yang dapat didownload.
Demikian ulasan mengenai laporan keuangan beserta fungsi dan jenisnya yang umum digunakan dalam bisnis. Terima kasih sudah membaca sampai akhir, Temen Insta!