Usaha kecil menengah adalah salah satu penyumbang perekonomian terbesar di Indonesia. Pelaku usaha ini memberikan sumbangsih yang luar biasa untuk mendukung ketahanan perekonomian lokal agar tetap bertahan di tengah berbagai isu ekonomi termasuk resesi.
Namun, apa sebenarnya usaha kecil menengah itu? Apakah ada kriteria khusus untuk bisa dikatakan sebagai jenis usaha ini? Bagaimana cara mengembangkannya bagi pemula? Temukan jawabannya dalam artikel Instapay berikut, ya. Baca sampai akhir yuk, Temen Insta!
Apa Itu Usaha Kecil Menengah?
Secara sederhana, usaha kecil menengah atau UKM adalah jenis usaha dengan skala yang dapat diinisiasi oleh perseorangan. Jika dijelaskan lebih lanjut menurut definisi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM, maka usaha kecil menengah dapat dirincikan menjadi usaha kecil dan usaha menengah.
Dikutip dari laman Kompas, diketahui bahwa usaha kecil adalah jenis usaha yang mempunyai kekayaan bersih mencapai Rp50.000.000 hingga Rp500.000.000. Selain itu, penjualan dari usaha kecil juga berkisar di angka Rp300.000.000 hingga Rp2.500.000.000 per tahun.
Angka penjualan tersebut terlihat cukup besar, tapi masih berupa pendapatan kotor dan bukan laba bersih atau profit yang diperoleh pelaku usaha. Terdapat banyak contoh usaha kecil ini, di antaranya adalah usaha katering, laundry, bengkel motor, hingga fotocopy.
Sementara usaha menengah adalah jenis usaha dengan kekayaan bersih di atas Rp500.000.000 sampai Rp10.000.000.000 (tidak termasuk bangunan dan tempat usaha). Dari sisi penjualan per tahun, usaha menengah bisa mencapai Rp2.500.000.000 hingga Rp50.000.000.000.
Selain dari sisi kekayaan bersih dan total penjualan per tahun, usaha menengah mempunyai kriteria tambahan yaitu bukan merupakan cabang atau anak usaha korporasi besar yang mempunyai perusahaan pusat.
Baca: Seputar Pembayaran Digital UMKM, Apa Saja Keuntungannya?
Tips Mengembangkan Usaha Kecil Menengah
Usaha kecil menengah cenderung berupa bisnis yang mampu berjalan dengan cukup baik mengingat kriteria penjualan per tahun dan kekayaan bersih yang cukup besar. Namun, di sinilah peluang sekaligus tantangan bagi pelaku bisnis jenis ini untuk mampu terus bersaing bahkan mengembangkan bisnisnya hingga mampu melakukan ekspansi yang lebih besar.
Di era teknologi yang berkembang pesat seperti sekarang, pemilik usaha dituntut untuk selalu beradaptasi hingga melakukan inovasi agar mampu bertahan di tengah perubahan pasar yang cukup cepat. Hal ini juga berlaku tidak hanya pada bisnis skala besar atau multinasional, tapi juga usaha kecil menengah.
Lalu, apa saja tips yang bisa dilakukan agar tetap bertahan di tengah gempuran inovasi pebisnis modern? Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
1. Adopsi Tren yang Sesuai
Tren yang ada di masyarakat kita kian beragam dan dikenal oleh berbagai kalangan. Salah satunya adalah tren media sosial. Misalnya, pengguna TikTok yang melejit beberapa tahun belakangan ini. Hal tersebut membuat banyak pemilik bisnis turut merambah pasar media sosial agar tidak tertinggal.
Pastikan bahwa tren yang akan diikuti atau diterapkan memang sesuai dengan nilai-nilai brandmu, ya. Misalnya jika ingin membuat konten media sosial sesuai tren yang ada, pilihlah tren yang masih sejalan dengan produk yang ditawarkan. Hindari membuat konten yang bertolak belakang dengan bisnismu atau malah mampu berdampak negatif dari citra yang selama ini dibangun.
2. Gunakan Transaksi Digital
Platform digital menawarkan potensi jangkauan pelanggan yang jauh lebih besar dibandingkan platform konvensional. Sehingga platform digital adalah salah satu platform terbaik untuk menawarkan produk dan melakukan transaksi.
Memilih layanan transaksi yang tepat menjadi kewajiban pemilik usaha kecil menengah untuk memberikan jaminan transaksi yang aman bagi pelanggan. Salah satu platform pembayaran digital paling aman adalah Instapay Indonesia. Platform ini memungkinkan pemilik usaha untuk menyediakan berbagai channel pembayaran online untuk pelanggan dengan aman.
Instapay menggunakan pembayaran online berlisensi Bank Indonesia di bawah MC Payment. Pembayaran yang kami sediakan juga telah mematuhi ISO dan sertifikasi dari Kominfo, serta PCI DSS untuk memberikan jaminan keamanan data kartu pembayaran.
3. Kembangkan Produk Secara Kontinu
Produk perlu dikembangkan sesuai kebutuhan pelanggan secara kontinu sehingga mampu memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berevolusi dari waktu ke waktu. Lakukan riset dan evaluasi berkala dari produk yang ditawarkan agar mampu melakukan pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Misalnya, menambah varian rasa untuk produk makanan, membuat desain unik dan kekinian untuk bisnis fashion, dan lain sebagainya.
Kamu juga bisa melakukan riset dengan mengamati produk dari kompetitor. Dengan mengetahui posisi dan produk yang ditawarkan kompetitor, pemilik bisnis akan mempunyai pemahaman yang lebih luas tentang kondisi pasar yang ada dan mampu memberikan keunggulan baru yang diminati pelanggan.
Itulah ulasan mengenai usaha kecil menengah untuk kamu yang ingin memperluas pengetahuan mengenai bisnis di Indonesia. Apa pun skala bisnismu saat ini, teruslah berinovasi untuk mencapai potensi terbaik dari bisnis yang sedang dikembangkan. Semoga sukses selalu, Temen Insta!