Pembayaran nontunai kini menjadi primadona karena prosesnya yang praktis dan keamanan yang terjamin. Pemilik bisnis pun menjadi semakin sering mendengar istilah MDR yang memang melekat dengan layanan pembayaran nontunai. Lalu, apa sebenarnya MDR itu, Temen Insta? Simak seluruhnya dalam artikel ini agar kamu lebih paham ya!

Mengenal MDR Pembayaran

Menurut Bank Indonesia, MDR atau Merchant Discount Rate adalah tarif yang dikenakan merchant oleh bank. Tarif tersebut dibebankan pada setiap transaksi dengan nominal bervariasi sesuai dengan jenis metode yang digunakan dan berdasarkan regulasi yang berlaku. Misalnya pada metode pembayaran QRIS, pemerintah memberikan ketetapan standar biaya layanan sebesar 0,7{e183f015b98e86ec2d681f157c8c2a25f62fae36b40f0965375d6a0f4b5dd3c4} untuk tiap transaksinya.

Selain pada transaksi langsung dengan bank, MDR atau bisa disebut sebagai biaya layanan ini juga hadir dalam layanan pembayaran yang disediakan oleh penyedia jasa keuangan lain. Begitu pula pada Instapay yang memiliki biaya layanan terjangkau dan cocok untuk pemilik usaha dari berbagai kalangan, mulai dari UMKM hingga korporasi besar. Baca sampai akhir untuk mengetahui studi kasus perhitungan biaya layanan ini, ya.

Manfaat MDR dalam Transaksi

JIka ditinjau dari sisi pebisnis, nilai Merchant Discount Rate yang dibayar mampu memberikan berbagai keuntungan bagi bisnisnya. Layanan yang diperoleh mampu memberikan solusi pembayaran nontunai yang mudah dan efisien. Sehingga tidak hanya dilihat dari seberapa banyak yang dibayar tapi juga seberapa besar manfaat yang dirasakan.

Misalnya dengan layanan pembayaran mudah, pebisnis mampu mempercepat proses transaksi yang menghemat waktu dan tenaga sehingga bisa menghemat biaya operasional. Selain itu, pembayaran yang efektif mampu meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga mereka tidak ragu untuk melakukan transaksi bahkan hingga menjadi langganan. Pembayaran Nontunai yang berbasis digital juga menawarkan dokumentasi otomatis yang membuat pemilik bisnis bisa lebih fokus pada perencanan pengembangan bisnis ke depan dan bukan hanya hal administratif yang rumit.

Pada akhirnya, kalkulasi MDR yang tepat bisa memberikan dampak positif pada pertumbuhan bisnis. Karena setiap bisnis itu unik, tidak ada salahnya bagi pebisnis untuk meluangkan waktu sejenak dalam memilih metode pembayaran yang tepat yang berpengaruh besarnya biaya layanan yang akan dibayar nanti.

Studi Kasus Penerapan MDR

contoh-mdr

Instapay memberikan kemudahan untuk mengintegrasi berbagai metode pembayaran hanya dalam sebuah link invoice. Pebisnis jadi tidak perlu mendaftar satu per satu ke bank atau penyedia pembayaran lain untuk mendapatkan semua metodenya. Gambar di atas adalah biaya layanan yang berlaku di Instapay saat ini sesuai dengan masing-masing metode.

Dengan jumlah pembelian yang sama, MDR yang dibayar pemilik usaha bisa berbeda-beda. Contohnya ada seorang pelanggan yang melakukan transaksi senilai Rp100.000. Jika pelanggan membayar menggunakan QRIS, maka biaya layanannya sebesar Rp700. Pada metode e-wallet dan kartu kredit masing-masing Rp1.500 dan Rp2.500. Sedangkan pada metode virtual account bersifat statis sebesar Rp3.500 terlepas dari berapapun nominal yang dibayar pelanggan.

Selanjutnya, biaya layanan ini akan secara otomatis terpotong saat dana dicairkan. Sehingga pemilik bisnis tidak perlu repot melakukan pembayaran biaya layanan di akhir. Dana pembayaran pelanggan akan cair otomatis ke rekening pemilik bisnis dalam H+2 hari kerja.

Instapay selalu siap menjadi mitra pembayaran online yang mudah untuk bisnismu. Untuk informasi MDR khusus atau pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi kami di support@instapay.id ya, Temen Insta!

Show CommentsClose Comments

Leave a comment