Pernahkah kamu kebingungan dalam menentukan jumlah produk yang harus diproduksi? Nah, forecasting bisa saja jadi solusi. Metode ini mampu membantu pemilik bisnis dalam memprediksi jumlah produk yang harus diproduksi dalam kurun waktu tertentu.

Dengan langkah yang tepat, kamu bisa mengatasi kekhawatiran akan produksi yang berlebihan dan malah menjadi stok yang tak kunjung terjual, atau malah kekurangan produksi padahal permintaan masih tinggi. Lalu, apa sebenarnya forecasting itu? Apa saja metode yang bisa dilakukan? Yuk, temukan informasi selengkapnya dalam artikel berikut, Temen Insta!

Pengertian Forecasting

Forecasting adalah sebuah teknik yang menggunakan data historis sebagai masukan untuk membuat perkiraan yang bersifat prediktif dalam menentukan arah tren di masa depan. Salah satu yang paling umum adalah untuk menentukan jumlah produksi.

Dilansir dari laman Harvard Business Review, diketahui kalau tujuan dari metode perkiraan ini adalah untuk menentukan keakuratan dan sumber daya yang diperlukan dari sebuah teknik atau keputusan bisnis sehingga membantu melakukan seleksi dari opsi yang ada.

Memutuskan untuk membangun sebuah bisnis mungkin memerlukan perkiraan kasar tentang ukuran pasar, sedangkan forecasting dibuat untuk tujuan anggaran yang lebih akurat. Teknik yang digunakan pun beragam.

Baca juga: 25 Ide Bisnis Kreatif yang Paling Menjanjikan di Tahun 2023

Metode Forecasting

metode-forecasting

Setelah mengetahui tentang pengertian dan tujuan dari forecasting, sekarang saatnya kita bedah lebih dalam tentang berbagai metode yang bisa dilakukan. Secara umum, metode yang digunakan dibagi menjadi kuantitatif dan kualitatif. Berikut penjelasannya:

Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif menitik beratkan pada pengolahan data yang terukur dan terkuantifikasi misalnya dengan satuan waktu. Berikut ini adalah beberapa contoh metode kuantitatif yang bisa dipilih untuk melakukan forecasting:

1. Time Series Analysis

Metode time series analysis dilakukan dengan melihat pada data historis dan bagaimana berbagai variabel berinteraksi satu dengan yang lainnya di masa lampau. Misalnya dilakukan dengan menganalisis data masa lampau suatu variabel dan kesalahannya yang berurutan berdasarkan satuan waktu, seperti hari, minggu, bulan, atau tahun.

Hubungan statistik kemudian diproyeksikan ke masa depan untuk menghasilkan perkiraan guna memahami kemungkinan hasil aktual yang berada dalam cakupan data tersebut. Seperti halnya metode perkiraan lainnya, keberhasilan prediksi ini tidak dijamin 100{e183f015b98e86ec2d681f157c8c2a25f62fae36b40f0965375d6a0f4b5dd3c4}.

Baca juga: 7 Manfaat Survei Kepuasan Pelanggan bagi Pelaku Bisnis dan Cara Membuatnya

2. Econometric Inference

Metode kuantitatif lainnya adalah econometric inference yang melihat pada data cross-sectional untuk mengidentifikasi hubungan antar variabel. Analisis ekonometrik sering kali menggunakan model regresi. Contoh metode ini juga bisa digunakan untuk memprediksi siklus bisnis dengan memperkirakan tingkat inflasi, ketersediaan dana, dan indikator perencanaan lainnya.

Metode Kualitatif

Berbeda dengan metode kuantitatif, metode kualitatif adalah metode yang bersifat subjektif. Faktor latar belakang dari seorang individu, pendidikan, emosi, pola hidup, dan lain sebagainya turut berpengaruh pada nilai subjektivitas dari data yang dihasilkan.

Berikut ini adalah contoh dari metode kualitatif yang dapat dilakukan:

1. Riset Pasar

Metode riset pasar bisa dilakukan dengan melakukan jejak pendapat atau poling dan membuat survei untuk mengidentifikasi permintaan pelanggan. Penting untuk menentukan karakter konsumen potensial yang sesuai agar data yang diperoleh sesuai dengan apa yang dibutuhkan bisnismu.

Survei ini bisa dilakukan dengan wawancara langsung, panggilan telepon, atau kuesioner. Sebaiknya, materi survei sudah dipersiapkan dengan baik terlebih dahulu agar target pasar potensial bisa mengisi survei dengan kondusif dan memberikan data yang akurat.

2. Delphi Modelling

Metode yang selanjutnya adalah Delphi modelling yang dilakukan dengan mensurvei berbagai ahli di bidang tertentu untuk mengumpulkan pendapat mereka. Data yang diperoleh dapat digunakan untuk memprediksi tren di bidang tersebut.

Sebagai pemula dengan akses yang terbatas, kamu bisa melakukan riset dari pendapat ahli yang tersedia di internet. Pastikan pihak tersebut mempunyai pandangan yang objektif dan mempunyai kredibilitas di bidangnya.

Nah, selain membuat perkiraan yang tepat untuk langkah bisnis di masa depan, kamu juga bisa memperkuat layanan bisnismu dengan menyediakan alur pembayaran yang tepat. Salah satunya adalah dengan menyediakan pembayaran online yang mudah dan aman.

Instapay adalah platform pembayaran online yang dapat dikelola dengan mudah melalui ponsel. Pemilik bisnis bisa menerima pembayaran dengan berbagai metode yang dapat dipilih langsung oleh pelanggan. Proses berlangsung dengan lebih cepat, tanpa perlu integrasi dengan berbagai bank.

Demikian ulasan tentang forecasting termasuk pengertian, tujuan, hingga metode-metode yang dapat dipilih untuk dilakukan. Semoga artikel ini bermanfaat, ya. Selamat berbisnis, Temen Insta!