Strategi marketing mix adalah salah satu konsep dasar marketing yang dipelajari banyak pemilik usaha agar mampu menerapkan pemasaran yang efektif. Dengan strategi pemasaran yang tepat, maka semakin besar potensi untuk meningkatkan penjualan hingga meraih profit maksimal.

Strategi marketing mix ini sebenarnya sudah muncul sejak abad 20, tepatnya dipopulerkan oleh seorang profesor periklanan Harvard bernama Neil Borden pada tahun 1964. Menurut Marketing Evolution, marketing mix berfokus untuk memahami apa yang diberikan produk pada pelanggan dan bagaimana cara memasarkannya dengan efektif.

Sampai di sini, bisa kita pahami kalau strategi marketing mix memang membantu pemasaran sebuah bisnis ya, Temen Insta? Yuk pahami lebih dalam mengenai marketing mix dalam artikel ini!

Pengertian Strategi Marketing Mix

Berdasarkan The Economic Times, strategi marketing mix adalah serangkaian aksi atau strategi yang digunakan sebuah bisnis untuk mempromosikan usaha atau produknya ke calon pelanggan.

Marketing mix sendiri terdiri dari beberapa variabel terpadu yang berperan penting dalam proses pemasaran produk atau layanan. Pada awalnya marketing mix yang terdiri dari 4 variabel dikenal dengan konsep 4P. Namun, seiring perjalanan waktu variabel marketing mix berkembang hingga 7 variabel yang dikenal dengan konsep 7P.

Strategi Marketing Mix 4P

Setelah memahami pengertian marketing mix, sekarang mari kita ulas lebih dalam tentang salah satu konsep marketing mix yaitu konsep 4P. Seperti namanya, konsep 4P terdiri dari 4 variabel yang diawali huruf p. Di antaranya adalah product, price, place, dan promotion. Berikut penjelasan masing-masing variabelnya:

1. Product (Produk)

Produk mengacu pada sesuatu yang dijual oleh sebuah bisnis ke pelanggan. Produk bisa berupa barang ataupun layanan. Idealnya sebuah produk harus mempunyai nilai jual yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan mampu menyelesaikan masalah yang dialami oleh pelanggan.

Sehingga, pemilik usaha wajib memahami karakter dan kebutuhan dari target pelanggan agar bisa mengembangkan produk yang tepat. Pemilik usaha bisa memahami pelanggan dengan melakukan riset dan analisis yang tepat sesuai segmentasi pasar.

2. Price (Harga)

Harga mengacu pada nilai ekonomis yang diletakkan pada sebuah produk. Dengan kata lain, harga adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan untuk bisa mengonsumsi atau membeli produk yang ditawarkan.

Banyak faktor yang mempengaruhi pemberian harga sebuah produk. Di antaranya adalah biaya produksi, segmentasi target pelanggan, daya beli pasar, penawaran-permintaan, proses distribusi, dsb.

Strategi pelabelan harga atau pricing juga bisa menjadi salah satu hal yang berpengaruh pada image dari sebuah produk. Karenanya, harga menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan sebagai salah satu variabel dalam pemasaran.

3. Place (Tempat)

Lokasi di mana pelanggan dapat mengakses atau membeli produk yang ditawarkan disebut dengan variabel place (tempat). Sangat disayangkan jika produk dan harga yang ditawarkan sudah sangat menarik tapi tidak dapat ditemukan oleh pelanggan karena tempat yang sulit dijangkau. Oleh karena itu, banyak pemilik toko atau restoran rela membayar uang sewa tempat yang mahal demi mendapat lokasi yang strategis.

Seiring berkembangnya teknologi, kini tempat tidak hanya mencakup tempat fisik tapi juga secara digital. Misalnya media sosial dan website. Agar produk lebih mudah diakses pelanggan secara online, pemilik bisnis bisa memanfaatkan e-catalog.

Instapay Catalog membantu pemilik bisnis membuat e-catalog yang sudah terintegrasi dengan pembayaran dan pengiriman secara gratis. Teknologi e-catalog ini adalah solusi efektif bagi pemilik usaha karena dapat dibuat dengan mudah dari ponsel. Baca lebih lanjut mengenai e-catalog di sini ya, Temen Insta.

4. Promotion (Promosi)

Variabel selanjutnya adalah promotion atau promosi yang mengacu pada semua aktivitas yang dilakukan untuk membuat produk dikenal pelanggan. Promosi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya membuat iklan di media sosial, pamflet, advertorial majalah, word of mouth, dan masih banyak lainnya.

Baca juga: Pengertian dan Contoh Promosi Penjualan yang Efektif

Strategi Marketing Mix 7P

Seperti yang sudah disebutkan sekilas di awal artikel, konsep marketing mix 7P merupakan pengembangan dari konsep marketing mix 4P. Sehingga, 4 variabelnya sama dengan yang ada pada konsep 4P, hanya saja ada 3 variabel tambahan yaitu people, process, dan physical evidence. Berikut penjelasan dari 3 variabel tambahan dalam konsep 7P:

1. People

Dikutip dari Oxford College Marketing, people atau orang adalah mereka yang mendukung berbagai proses pemasaran. Mulai dari berinteraksi dengan pelanggan, memproses pesanan dan keluhan, menjawab pertanyaan melalui online chat, media sosial, atau call center.

Orang-orang tersebut secara tidak langsung menjadi “wajah” dari sebuah brand. Karenanya, perlu diberikan pemahaman yang lengkap mengenai pengetahuan produk dan pengelolaan keluhan dari pelanggan, sehingga orang-orang tersebut bisa memberikan informasi yang konsisten dan sesuai standar.

2. Process (Proses)

Variabel proses berhubungan dengan bagaimana alur sebuah brand melayani permintaan setiap pelanggannya. Mulai dari pemilihan produk, pemesanan, hingga pembayaran. Nah, jika proses belanja berlangsung online maka ada tambahan proses yaitu proses pengiriman.

3. Physical Evidence

Physical Evidence atau bukti fisik merupakan pengalaman nyata yang diperoleh pelanggan ketika berinteraksi dengan bisnis kamu. Pada restoran misalnya, physical evidence dapat ditemukan pada desain menu, seragam staff, dan dekorasi ruangan yang dapat meningkatkan pengalaman makan pelanggan.

Itulah penjelasan lengkap mengenai strategi marketing mix yang dapat meningkatkan efektivitas promosi bisnismu. Jangan ragu untuk tinggalkan komentar di bawah jika ada pertanyaan, ya. Terima kasih sudah membaca, Temen Insta.

 

 

Show CommentsClose Comments

Leave a comment