Harga jual menjadi bagian yang vital dalam menjalankan bisnis. Oleh karena itu, pemilik bisnis perlu mempertimbangkan hal ini dengan matang agar harga yang diberikan sesuai dengan target pelanggan tapi tetap mampu memberikan laba yang menguntungkan.

Namun, menentukan harga bagi pemula memang cukup menantang karena keterbatasan pengalaman maupun pengetahuan. Tenang, kamu bisa mendapatkan pengetahuan umum tentang harga jual beserta cara menentukannya dalam artikel ini. Baca sampai akhir yuk, Temen Insta!

Sekilas Tentang Harga Jual

Secara sederhana, harga jual adalah sejumlah nominal yang dibebankan ke pelanggan untuk bisa mendapatkan produk atau layanan dari seorang penjual. Penentuan harga tersebut sangat bervariasi sesuai dengan tujuan bisnis hingga kualitas produk yang ditawarkan.

Pemilik bisnis akan memberikan harga yang sesuai dengan perhitungan agar tetap mendatangkan keuntungan. Namun, pemilik bisnis juga perlu mengamankan posisinya di pasar sesuai dengan segmentasi yang dipilih.

Hal ini membuat pemilik bisnis juga mempertimbangkan harga yang ditawarkan kompetitor agar tetap mampu bersaing. Di lain sisi, pemilik bisnis juga bisa menawarkan Unique Selling Proposition (USP) yang menjadi daya tarik tambahan selain menekan harga seminimum mungkin.

Perlu dipahami bahwa harga jual berbeda dengan Harga Pokok Penjualan (HPP). HPP mengacu pada seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan sebuah produk. Baik produk hasil produksi sendiri ataupun dibeli dari supplier. HPP tidak meliputi laba atau margin yang ingin ditambahkan.

Baca juga: 7 Sumber Peluang Usaha Paling Efektif untuk Pemula

Faktor yang Menentukan Harga Jual

Terdapat berbagai faktor yang bisa mempengaruhi harga jual atau selling price. Setiap bisnis juga bisa saja mempunyai pertimbangan khusus sesuai dengan kondisi bisnis mereka. Berikut ini adalah uraian umum dari beberapa faktor penting yang bisa kamu jadikan pertimbangan:

1. Faktor Biaya

Sebagai pemula, terkadang kita melewatkan biaya-biaya tersembunyi dalam proses bisnis. Pastikan untuk mencatat seluruh biaya yang dikeluarkan, baik dalam proses produksi, promosi, akomodasi, hingga distribusi.

Biaya-biaya tersebut perlu menjadi faktor pertimbangan penting dalam menentukan selling price karena harus mampu menutupi semua biaya yang dikeluarkan. Termasuk di dalamnya akan ditambahkan persentase laba sesuai keputusan bisnis.

Baca juga: Apa Itu Katalog Online? Pahami Cara Kerja dan Contoh Berikut

2. Tujuan Bisnis

Setiap bisnis mempunyai tujuan dan citra masing-masing. Ada yang memberikan selling price yang cenderung rendah untuk bisa menjangkau pelanggan sebanyak-banyaknya. Atau bisa juga memberikan harga yang lebih tinggi dengan tujuan menarik target pelanggan pada kondisi keuangan tertentu.

Pada umumnya, harga jual yang diberikan bisa juga memberikan kesan mewah dan terpercaya yang cocok untuk menarik konsumen tertentu sesuai dengan kualitas yang ditawarkan. Sehingga, tidak selamanya harga paling murah yang dicari pelanggan.

3. Persaingan Pasar

Faktor satu ini juga tidak kalah penting untuk diperhatikan. Pemilik bisnis perlu memperhatikan posisi pasar yang dituju dan melakukan analisis kompetitor pada pasar tersebut. Sehingga, mampu memberikan harga yang kompetitif untuk menarik pelanggan.

Cara Menentukannya

cara-menentukan-harga-jual

Kamu bisa menggunakan berbagai metode pendekatan dalam menghitung selling price. Berikut ini beberapa metode sederhana yang bisa kamu pilih untuk menentukan selling price dari produk yang kamu jual:

1. Cost Plus Pricing

Metode ini cocok untuk produsen dengan mempertimbangkan biaya total yang dikeluarkan dalam aktivitas bisnis dan menambahkan persentase laba yang diinginkan. Laba tersebut bisa juga disebut sebagai margin. Berikut rumusnya:

Harga jual = biaya total + margin

Contoh: Biaya keseluruhan yang diperlukan untuk menjual sebuah produk adalah Rp100.000 dan margin yang diinginkan adalah 30{e183f015b98e86ec2d681f157c8c2a25f62fae36b40f0965375d6a0f4b5dd3c4}. Maka, selling price menjadi Rp100.000 + (30{e183f015b98e86ec2d681f157c8c2a25f62fae36b40f0965375d6a0f4b5dd3c4} X Rp100.000) = Rp130.000.

2. Mark Up Pricing

Metode ini cocok untuk penjual yang memasarkan produk dari supplier dengan mempertimbangkan modal yang digunakan untuk menjual sebuah produk dan nilai mark up yang diinginkan. Berikut rumusnya:

Harga jual = modal + mark up

Contoh: Modal yang dikeluarkan untuk menjual 100 lembar kemeja adalah Rp7.000.000 dan mark up yang diinginkan adalah Rp1.000.000. Maka selling price menjadi Rp7.000.000 + Rp1.000.000 = Rp8.000.000 untuk 100 lembar kemeja. Sehingga selling price per kemeja adalah Rp80.000.

Nah, selain menentukan harga tepat untuk pelanggan, kamu juga perlu menyediakan alur pembayaran yang mudah untuk menjaga kelancaran transaksi. Kamu bisa menggunakan platform pembayaran online seperti Instapay yang cocok digunakan bagi pemula bisnis.

Pemilik bisnis bisa memantau seluruh transaksi dari ponsel tanpa perlu integrasi rumit. Tersedia 20+ metode pembayaran yang bisa dipilih pelanggan untuk melakukan pembayaran.

Demikian ulasan ringkas tentang harga jual yang diharapkan mampu membantu bisnis kamu, ya. Jangan ragu untuk membaca artikel lain dalam blog Instapay secara gratis. Terima kasih sudah membaca sampai akhir, Temen Insta!

 

 

 

Show CommentsClose Comments

Leave a comment