Sekarang flyer QRIS yang tertempel di gerobak pedagang kaki lima sudah semakin mudah ditemukan. Kondisi ini menunjukkan bahwa pembayaran digital UMKM semakin berkembang. Perlahan pemilik usaha dituntut untuk mengikuti pergeseran perilaku pembayaran pelanggan dari offline ke online.
Jika tidak mampu beradaptasi dengan pergeseran teknologi, maka bukan tidak mungkin kalau bisnis akan tertinggal. Karena itu, pemilik usaha dari berbagai skala termasuk UMKM mulai gencar mempelajari pembayaran digital. Simak ulasan berikut biar kamu lebih paham dengan pembayaran digital UMKM yuk, Temen Insta!
Sekilas Tentang Pembayaran Digital
Seperti namanya, pembayaran digital adalah transaksi pembayaran yang menggunakan teknologi digital dalam aplikasinya. Pembayaran jenis ini sering disebut juga sebagai pembayaran online atau pembayaran elektronik.
Salah satu metode pembayaran digital yang populer di kalangan UMKM adalah QRIS. Namun, sebenarnya masih ada banyak jenis metode lain yang bisa diterapkan untuk pembayaran digital UMKM. Misalnya dengan menggunakan virtual account (transfer bank), e-wallet, kartu kredit, dan kartu debit.
Keuntungan Pembayaran Digital UMKM
Setiap metode pembayaran digital mempunyai keunggulannya masing-masing. Pemilik usaha bisa memilih metode pembayaran digital UMKM mana yang akan disediakan untuk pelanggan. Baik memilih salah satu atau bahkan menyediakan berbagai macam metode agar pelanggan semakin leluasa melakukan pembayaran.
Apapun pilihannya, yang paling penting adalah kemauan untuk beradaptasi dan terus mengulik informasi agar tetap relevan dengan perkembangan yang ada. Berikut ini adalah keuntungan masing-masing metode pembayaran:
1. QRIS
Meskipun baru diluncurkan pada tahun 2019, pembayaran QR Code Indonesian Standard (QRIS) sudah menjadi primadona pilihan pembayaran masyarakat Indonesia. Kelebihan QRIS (dibaca: kris) dari sisi pelanggan adalah cara bayarnya yang fleksibel karena bisa dibayar melalui aplikasi e-wallet maupun m-banking.
Sedangkan dari sisi pemilik usaha diuntungkan dengan biaya layanan atau MDR yang rendah. Pemerintah mematok biaya layanan 0,7{e183f015b98e86ec2d681f157c8c2a25f62fae36b40f0965375d6a0f4b5dd3c4} yang berlaku di seluruh Indonesia. Sehingga setiap penyedia layanan pembayaran akan memberikan harga yang sama yaitu 0,7{e183f015b98e86ec2d681f157c8c2a25f62fae36b40f0965375d6a0f4b5dd3c4}. Metode ini sangat cocok untuk pemilik usaha yang baru merintis bisnis dengan dana yang minim.
2. E-wallet
E-wallet atau disebut juga dompet digital juga tidak kalah potensial untuk menjadi pilihan pembayaran digital UMKM. hal ini didukung dengan data bahwa metode e-wallet menjadi favorit pelanggan saat belanja online menurut Katadata.
Metode e-wallet diminati pelanggan karena pembuatannya yang mudah, aksesnya yang praktis dari ponsel, dan mempunyai banyak program promo misalnya cashback atau diskon. Sementara dari sisi penjual, metode ini bisa menjadi magnet untuk menarik lebih banyak pelanggan karena banyaknya jumlah pengguna.
3. Virtual Account
Pada dasarnya, metode ini merupakan pengembangan dari transfer bank manual. Perbedaannya terletak pada nomor rekening yang digunakan. Metode virtual account menggunakan sebuah akun rekening virtual/tidak nyata yang digunakan untuk menerima pembayaran.
Baca juga: Mengenal Virtual Account, Sistem Pembayaran yang Sedang Naik Daun
Metode ini memudahkan pelanggan karena tidak perlu top-up saldo, sumber dana langsung dari rekening dan bisa dibayar menggunakan aplikasi m-banking. Pelanggan juga dipermudah dengan tidak perlu memasukkan nomor rekening dan nominal pembayaran karena sudah otomatis muncul dan tinggal dibayarkan.
Virtual account juga mampu memberikan kemudahan untuk pemilik usaha dengan melindungi privasi nomor rekening pribadi karena tidak perlu lagi menyebarkannya ke banyak orang. Pelanggan bisa langsung membayar menggunakan nomor virtual account.
4. Kartu Kredit
Pembayaran kartu kredit sangat cocok untuk pemilik usaha dengan calon pelanggan yang berstatus WNA. Biasanya pelanggan asing tidak bisa melakukan transaksi dengan transfer bank atau e-wallet lokal karena kendala perbedaan administrasi negara. Karenanya, kartu kredit adalah solusi untuk pembayaran digital UMKM dengan kondisi tersebut.
Selain itu, metode kartu kredit juga bisa menjadi pilihan yang tepat bagi pemilik UMKM yang ingin melakukan ekspor ke luar negeri. Metode ini memungkinkan untuk menerima transaksi mancanegara dengan mudah.
Bagaimana Cara Menyediakan Pembayaran Digital?
Setelah memahami karakter dan keuntungan, tentu kamu ingin mengetahui bagaimana cara untuk menyediakan pembayaran jenis ini dalam bisnismu. Meskipun awalnya terdengar rumit, tapi sebenarnya UMKM juga bisa mempunyai pembayaran digital yang mudah, lho.
Langkah pertama adalah menentukan penyedia layanan pembayaran digital yang tepat dan mendaftar sebagai merchant. Contoh dari layanan pembayaran ini adalah Instapay Indonesia. Layanan Instapay hadir dalam bentuk aplikasi yang bisa diakses cukup dari ponsel.
Pemilik usaha bisa mendownload aplikasi Instapay di sini, dan sudah tersedia di App Store maupun Play Store. Kabar baiknya adalah semua fitur Instapay bebas digunakan tanpa biaya langganan sehingga sangat pas untuk pelaku UMKM yang masih ingin mencoba dan mempelajari lebih dalam tentang pembayaran digital.
Layanan ini aman karena sudah berlisensi Bank Indonesia di bawah MC Payment. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, kamu bisa berkonsultasi dengan CUSTOMER SERVICE Instapay, ya. Selamat mencoba, Temen Insta!