Tahukah kamu kalau membuat produk yang berkualitas saja tidak cukup untuk mendongkrak penjualan? Pemilik usaha perlu mempunyai strategi pemasaran produk agar mampu bersaing dan menjadi pilihan pelanggan.

Namun, apa sebenarnya strategi pemasaran itu? Bagaimana cara menjalankannya? Tenang, kamu berada di halaman yang tepat karena ulasan lengkapnya dimuat dalam artikel ini. Pastikan untuk menyimak sampai akhir ya, Temen Insta!

Mengenal Strategi Pemasaran Produk

Strategi pemasaran produk adalah rangkaian usaha detail yang dilakukan dalam memasarkan produk, baik berupa barang atau jasa. Langkah ini dilakukan untuk memasarkan produk tertentu sesuai dengan target pelanggan.

Pemasaran yang tepat dapat mengenalkan produk secara luas dan masif sesuai pasar yang diinginkan atau bahkan pesannya sampai kepada masyarakat umum. Selain itu, strategi ini juga dapat meningkatkan brand awareness hingga bermuara pada peningkatan penjualan.

Baca Juga: Memahami Dasar Marketing untuk Pengembangan Bisnis

Jenis-Jenis Strategi Pemasaran Produk

Jenis strategi pemasaran yang ada sangat bervariasi. Pemilik bisnis bisa menyesuaikannya sesuai kebutuhan. Misalnya dengan memilih satu atau bisa juga mengkombinasikan beberapa strategi sekaligus. Berikut ini beberapa contoh jenis strategi pemasaran yang perlu kamu ketahui:

1. Content Marketing

Content marketing adalah sebuah pendekatan marketing strategis yang berfokus pada pembuatan dan pendistribusian konten yang bernilai, relevan, dan konsisten. Tujuan dari strategi ini adalah untuk menarik dan mempertahankan target audiens yang telah ditentukan dengan jelas, serta mendorong audiens untuk melakukan aksi yang mendatangkan keuntungan bagi sebuah bisnis.

Konten-konten yang diproduksi menjadi jembatan antara sebuah brand dengan target audiensnya. Oleh karena itu, diperlukan konsistensi bahasa dan visual dari setiap konten tersebut agar nilai-nilai dari brand dapat tersampaikan dengan baik dan diingat oleh audiens.

2. Social Media Marketing

social media marketing

Dikutip dari Investopedia, social media marketing adalah penggunaan media sosial untuk membangun kesadaran brand, meningkatkan penjualan, dan mendorong peningkatan website traffic. Media ini digunakan sebagai paltform berbagi informasi dan menjalin komunikasi dengan target pelanggan.

Selain mendatangkan koneksi dan interaksi, pemasaran jenis ini juga mampu mengumpulkan data pelanggan yang menjadi metriks penting dalam kegiatan marketing. Saat ini platform media sosial sudah sangat berkembang, di antaranya ada Instagram, Facebook, Youtube, Linkedin, dsb. Pemilik usaha bisa menyesuaikan konsep konten, cara penulisan, dan visual yang disajikan dengan jenis media sosial yang digunakan.

3. Email Marketing

Email marketing adalah sebuah teknik pemasaran digital menggunakan email yang berisi konten tentang produk, event khusus, atau penawaran bisnis. Tujuan dari email ini adalah menarik pelanggan secara personal agar tergerak untuk membeli produk atau layanan yang ditawarkan. Pemilik bisnis bisa menggunakan tools seperti Mailchimp dan Get Response untuk mempermudah proses pembuatan dan pengiriman email ini.

4. Search Engine Marketing

search engine marketing

Jenis pemasaran selanjutnya adalah search engine marketing. Praktik pemasaran jenis ini menggunakan iklan berbayar yang muncul pada Search Engine Result Pages (SERP). Pemilik usaha mengajukan penawaran (bid) pada keyword yang digunakan pelanggan untuk mencari produk di mesin pencari seperti Google dan Bing.

Keyword yang dipilih tentunya berkaitan dengan bisnis yang dijalankan. Misalnya untuk bisnis toke kue, keyword yang digunakan adalah beli kue coklat, kue coklat murah, kue coklat enak, dsb. Iklan ini akan muncul ketika user mencari keyword tersebut di mesin pencari.

5. Word of Mouth Marketing

Dikutip dari Sumup, word of mouth (WOM) dalam marketing berarti penyebaran informasi dari satu orang ke orang lain melalui percakapan sehari-hari, berupa rekomendasi sebuah produk atau bisnis. Selain diperoleh secara alami karena kualitas baik yang diberikan perusahaan, WOM juga bisa dilakukan dengan campaign yang dibuat untuk memicu orang-orang membicarakan produk atau brand tersebut. Kegiatan ini disebut dengan amplified WOM.

Baca juga: Menyusun Strategi Marketing yang Runtut dengan Word of Mouth

Cara Menyusun Strategi Pemasaran untuk Pemula

Sebagai pemula, kamu bisa memulai pemasaran dari dasar dan dapat dilakukan dengan cara sederhana. Berikut ini langkah-langkah yang penting dilakukan saat menyusun strategi pemasaran produk:

1. Pahami Target Pasar

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengetahui target pasar. Dengan mengetahui siapa calon pelanggan, pemilik usaha akan mampu mengidentifikasi karakter dan kebutuhan pelanggan. Kamu juga dapat merincikan calon pelanggan menjadi segmentasi pasar yang lebih spesifik.

Baca juga: Segmentasi Pasar 101: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya untuk Bisnis

2. Tentukan Jenis Pemasaran yang Ingin Dijalankan

strategi-pemasaran

Nah setelah mengetahui target pasar, pemilik usaha bisa menentukan jenis pemasaran yang ingin dijalankan. Pilih jenis strategi yang paling cocok untuk target pelanggan dan nilai-nilai bisnismu. Tidak perlu terlalu rumit, sesuaikan pemasaran yang dipilih dengan keuangan dan sumber daya yang ada di usahamu.

3. Optimalkan Strategi Pemasaran Digital

Sistem digital mampu memberikan banyak kemudahan untuk pemilik bisnis. Mulai dari jangkauannya yang luas, biaya yang relatif murah, dan database yang terstruktur. Selain membuat konten di media digital, pemilik usaha juga perlu membagikan e-catalog ke pelanggan yang memudahkan untuk berbelanja.

Pemilik bisnis bisa membuat e-catalog dengan mudah menggunakan aplikasi Instapay yang bisa diakses cukup dari ponsel. Caranya adalah dengan mendownload aplikasi kemudian mendaftarkan bisnis dan melakukan verifikasi. Selajutnya pengguna dapat membuat catalog dengan fitur-fitur yang lengkap secara gratis. Download di sini jika kamu tertarik untuk melakukan transaksi digital sehingga penjualan maksimal.

Itulah ulasan lengkap mengenai strategi pemasaran produk yang dapat diaplikasikan langsung oleh pemula. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk usahamu, ya. Selamat berbisnis, Temen Insta!

 

 

Show CommentsClose Comments

Leave a comment