Gig economy menjadi salah satu istilah yang paling sering didiskusikan semenjak era digitalisasi ekonomi yang semakin gencar. Namun, istilah ini masih cukup awam bagi sebagian kalangan, terutama mereka yang masih baru dalam dunia digital.

Tenang, kamu berada di ruang yang tepat karena artikel ini akan memaparkan berbagai informasi penting seputar gig economy dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Sudah siap menambah wawasan seputar topik industri yang satu ini? Simak sampai akhir yuk, Temen Insta!

Apa Itu Gig Economy?

Berdasarkan Cambridge Dictionary, gig economy adalah sebuah cara kerja yang didasarkan pada orang-orang yang memiliki pekerjaan sementara atau mengerjakan bagian-bagian pekerjaan yang terpisah. Masing-masing pekerjaan tersebut juga dibayar secara terpisah sehingga tidak terpaku hanya bekerja untuk sebuah pemberi kerja (employer).

Sehingga dapat kita bersama pahami bahwa dalam gig economy, hubungan pekerja dengan pemberi kerja tidak terikat secara konvensional. Namun, memberikan era baru untuk sistem kerja yang lebih fleksibel sesuai kesepakatan dua belah pihak.

Pekerja bisa lebih independen dalam memilih jenis proyek yang ingin dikerjakan. Begitu juga sebaliknya, pemberi kerja dapat menggunakan jasa pekerja dengan selektif sesuai kebutuhan. Kondisi tersebut memungkinkan memudarkan jam kerja terikat 9 to 5 atau menunggu pembayaran gaji setiap tanggal 25.

Jenis produk yang ditawarkan dalam industri ini juga bisa sangat beragam. Mulai dari jasa seperti kurir atau supir online, produk digital seperti motion video dan newsletter, hingga produk fisik seperti reseller pakaian online.

Baca juga: 7 Tips Jitu untuk Mengembangkan Bisnis Fashion

Dampak Gig Economy

dampak-gig-economy

Transformasi digital memberikan ruang yang lebih luas bagi berkembangnya gig economy. Tidak heran, semakin banyak pekerja yang bisa melakukan pekerjaan secara produktif tanpa perlu keluar rumah. Kondisi ini adalah salah satu dampak yang paling sederhana dari industri ini.
Ekonomi gig memungkinkan masyarakat tetap produktif tanpa harus mempunyai mobilitas tinggi dari satu tempat ke tempat lain. Ditambah lagi, baik pekerja maupun pebisnis juga bisa menjangkau klien lintas negara dengan adanya teknologi. Peluang tersebut memberikan potensi peningkatan pendapatan yang eksponensial.

Namun, salah satu kendala utama dalam transaksi dengan klien luar negeri adalah proses pembayaran. Transfer manual antar bank tidak memungkinkan untuk dilakukan. Solusi dari kendala tersebut adalah menggunakan platform pembayaran online yang terpercaya.

Instapay adalah aplikasi pembayaran online yang memungkinkan kamu menerima pembayaran menggunakan berbagai metode sesuai kebutuhan, baik dari dalam maupun luar negeri. Kamu bisa menerima pembayaran dari klien luar negeri menggunakan kartu kredit atau debit dengan logo Visa, Mastercard, dan JCB. Coba gratis Instapay di sini.

Peluang Kerja dalam Gig Economy

Selanjutnya adalah topik yang kamu tunggu-tunggu, yaitu peluang kerja yang tersedia dalam gig economy. Terdapat berbagai jenis peluang kerja atau jenis pekerjaan yang bisa kamu tekuni dalam industri ini. Pada umumnya, pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak memerlukan kualifikasi formal selama skill, portofolio, dan produk yang ditawarkan sesuai.

1. Bidang Penulisan

Tahukah kamu kalau pekerjaan di ekonomi gig bisa dimulai sebagai pekerjaan sampingan? Salah satu yang paling umum adalah bidang penulisan. Berbagai posisi pekerjaan yang tersedia di antaranya: content writer, copywriter, technical writer, hingga resume writer.

Namun, kamu tetap bisa mengeksplor skill lebih lanjut untuk membuat bidang yang kamu tekuni lebih spesifik. Misalnya dengan mempelajari SEO, kamu bisa menjadi SEO content writer. Atau dengan mempelajari alur produk digital, kamu bisa menjadi product copywriter. Dan masih banyak lainnya.

Baca juga: Mengenal Content Marketing dan Contoh Penerapannya dalam Bisnis

2. Bidang Desain

Jika kamu mempunyai sisi kreatif dan berorientasi visual, maka bidang desain adalah pilihan yang cocok untuk kamu. Terdapat jenis pekerjaan yang bisa ditekuni. Misalnya, graphic designer, motion designer, illustrator, hingga yang lebih kompleks seperti art director.

Pada dasarnya, desain sangat erat kaitannya dengan branding untuk meningkatkan dan menjaga brand awareness. Oleh karena itu, perusahaan dari industri apa pun pasti memerlukan desainer yang tepat untuk mengembangkan bisnis mereka.

3. Bidang Marketing

Marketing adalah salah satu bidang yang cukup populer dalam gig economy, terutama digital. Dalam digital marketing, kamu bisa menawarkan berbagai jenis jasa yang banyak diminati klien. Misalnya Meta Ads, Google Ads, performance marketing hingga optimasi SEO.

Akses untuk mempelajari skill digital marketing terbuka lebar karena terdapat banyak sekali sumber informasi yang tersedia di internet. Bahkan, sekarang tersedia berbagai bootcamp yang cukup dipelajari selama beberapa bulan untuk mengantarkan kamu menjadi digital marketer junior yang andal.

Baca juga: Membuat Bisnis Semakin Bersaing dengan Digital Marketing

4. Bidang IT

Bidang yang selanjutnya juga salah satu yang banyak diminati dalam ekonomi gig. Namun, talenta yang tersedia pada dasarnya masih cukup terbatas. Oleh karena itu, pekerja dengan skill IT secara umum akan banyak dicari.

Contoh dari pekerjaan di bidang IT adalah software engineer, backend engineer, front end engineer, data scientist, hingga network analyst.

5. Bidang Administratif

Pada bidang administratif, pada umumnya dibutuhkan untuk membantu mengorganisir hal-hal administratif yang juga vital bagi sebuah perusahaan. Misalnya, yang sedang marak diperbincangkan adalah virtual assistant. Kamu bisa membantu pekerjaan administratif secara virtual tanpa perlu bertatap muka.

Demikian ulasan tentang gig economy yang dibahas dengan bahasa yang sederhana untuk membantu kamu memahami industri era baru ini. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar. Baca artikel menarik lainnya dari blog Instapay di sini yuk, Temen Insta!

Show CommentsClose Comments

Leave a comment