Perkembangan teknologi membuat teknik pemasaran bertransformasi dari sistem manual menjadi pemasaran digital. Pada dasarnya, pemasaran jenis ini mempunyai berbagai keunggulan seperti jangkauan yang luas dan data yang akurat. Hal tersebut tentu membuat pemilik bisnis mulai melirik teknik pemasaran yang satu ini.

Lalu, apa sebenarnya pemasaran digital itu? Bagaimana jenis dan strateginya? Temukan ulasan lengkapnya dalam artikel berikut yuk, Temen Insta!

Pengertian Pemasaran Digital

Secara sederhana, pemasaran digital adalah suatu aktivitas promosi, baik untuk mempromosikan sebuah brand, produk maupun jasa, yang menggunakan media digital. Pada umumnya pemasaran digital dilakukan secara online. Media promosi online yang digunakan juga sangat beragam tergantung kebutuhan masing-masing bisnis.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, salah satu keunggulan dari pemasaran jenis ini adalah data yang akurat. Kenapa data yang diperoleh lebih akurat? Karena pemasaran yang dilakukan secara digital pada umumnya mempunyai pencatatan yang otomatis dan terstruktur tergantung jenis media yang digunakan.

Biasanya pada setiap media akan dicantumkan metriks-metriks pendukung misalnya jumlah klik, total audiens, hingga biaya yang dikeluarkan jika menggunakan media berbayar. Hal ini tentu akan sangat membantu pelaku usaha dalam menentukan kesuksesan sebuah campaign marketing.

Selain itu, platform digital juga menawarkan jangkauan audiens yang lebih luas dengan cara yang lebih sederhana. Pada platform media sosial misalnya, pemilik bisinis bisa membuat sendiri akun media sosial sebagai media pemasaran dan menjangkau audiens dari berbagai penjuru daerah sebagai bagian dari pemasaran digital atau digital marketing.

Baca juga: Membuat Bisnis Semakin Bersaing dengan Digital Marketing

Jenis Pemasaran Digital

Jenis pemasaran digital sangat beragam, pada artikel ini akan dibahas jenis pemasaran digital berdasarkan ada tidaknya biaya yang perlu dibayarkan sebagai syarat untuk menggunakannya. Pemilik bisnis bisa menganalisis kembali marketing mix dari bisnis yang dijalankan untuk menentukan jenis pemasaran mana yang sesuai. Berikut penjelasannya:

1. Pemasaran Organik

Pemasaran organik tidak memerlukan biaya jika ingin memanfaatkan media pemasarannya. Misalnya pemasaran digital yang dilakukan menggunakan Search Engine Optimization (SEO) tidak memerlukan biaya jika ingin membuat pengguna mengklik halaman website atau artikel bisnismu.

Pemasaran secara organik pada umumnya memerlukan waktu yang lebih lama untuk bisa menunjukkan hasil. Namun jika sudah mampu mencapai hasil yang optimal, maka akan sangat membantu mengurangi biaya pemasaran karena bisa dilakukan secara cuma-cuma. Oleh karena itu, dibutuhkan konsistensi dalam menekuni jenis pemasaran digital yang satu ini.

2. Pemasaran Berbayar

Jenis pemasaran selanjutnya berkebalikan dengan pemasaran organik. Seperti namanya, pemasaran berbayar membutuhkan biaya untuk bisa menjalankannya. Contohnya adalah digital ads pada Instagram atau Facebook. Pemilik bisnis wajib mengeluarkan biaya tertentu untuk bisa memanfaatkan media pemasaran berbayar.

Pemasaran jenis ini cenderung menunjukkan hasil yang lebih instan dibandingkan pemasaran organik. Namun, pemilik usaha perlu menghitung budget iklan dengan tepat agar tidak mendatangkan kerugian karena biaya iklan yang membengkak. Selain itu, pemilik bisnis bisa mendalami teknik digital marketing yang tepat misalnya melalui artikel atau webinar agar mampu mempunyai strategi ads digital yang optimal.

Baca juga: Sukses Gelar Webinar Digital Marketing, Instapay X Cakap Gaet Ratusan Peserta

 

Strategi Pemasaran Digital

strategi-pemasaran-digital

Selanjutnya mari kita pahami bersama mengenai beberapa strategi pemasaran digital yang umum digunakan pemilik bisnis. Rangkaian strategi yang dijabarkan berikut cenderung sederhana dan bisa diaplikasikan oleh pemula. Berikut penjelasannya:

1. Content Marketing

Content marketing adalah sebuah pendekatan marketing strategis yang berfokus pada pembuatan dan pendistribusian konten yang bernilai, relevan, dan konsisten. Strategi marketing ini tidak terpaku pada satu jenis media pemasaran, sehingga dapat diaplikasikan secara menyeluruh pada setiap jenis media yang digunakan. Namun, tetap pastikan untuk melakukan penyesuaian yang dibutuhkan pada masing-masing media, ya.

Tujuan dari strategi ini adalah untuk menarik dan mempertahankan target audiens yang telah ditentukan dengan jelas, serta mendorong audiens untuk melakukan aksi yang mendatangkan keuntungan bagi sebuah bisnis. Sehingga sangat penting untuk senantiasa membuat konten yang relevan dengan target audiens.

2. Social Media Marketing

Kamu tentu tidak asing dengan nama-nama seperti Instagram, Facebook, dan TikTok, bukan? Itu adalah beberapa contoh dari media sosial. Seperti namanya, social media marketing adalah jenis strategi pemasaran yang fokus pada media sosial.

Media sosial pada umumnya berfokus pada tren yang ada. Sehingga salah satu strategi yang tepat adalah senantiasa membuat konten yang sesuai dengan tren yang ada. Pilihlah tren yang masih sejalan dengan brand yang dijalankan, ya. Biasanya, pemasaran yang digunakan pada social media marketing cenderung lebih soft selling.

Media sosial juga menjadi platform yang tepat untuk memasarkan produkmu. Gunakanlah e-catalog untuk mempermudah dalam membagikan produk ke pelanggan. Catalog digital dari Instapay dapat dibagikan dengan mudah melalui link sehingga pelanggan dapat melihat produk dan belanja dari link tanpa perlu download aplikasi Instapay.

Baca juga: Cara Pelanggan Belanja Menggunakan Instapay Catalog

3. Search Engine Marketing (SEM)

Strategi pemasaran ini masuk ke dalam jenis pemasaran berbayar. Media yang digunakan pada SEM adalah website. Pemilik bisnis perlu membayar sejumlah biaya untuk membuat websitenya muncul pada mesin pencari atau search engine, misalnya Google.

Sistem yang digunakan adalah bidding. Pemilik bisnis memilih keyword tertentu yang mewakili bisnisnya kemudian mengajukan bidding pada search engine yang digunakan. Pastikan untuk melakukan keyword research terlebih dahulu untuk mengetahui volume pencarian keyword dan rentang biaya yang diperlukan untuk bidding.

4. Search Engine Optimization (SEO)

Berbeda dengan SEM, SEO merupakan pemasaran digital yang bersifat organik. Sehingga pemilik bisnis tidak perlu mengeluarkan sejumlah uang untuk terpilih muncul di halaman pertama mesin pencari. Namun, baik SEO maupun SEM, sama-sama menggunakan media website.

Pemilik bisnis bisa mengoptimasi website atau blog dari bisnisnya menggunakan teknik SEO terbaru agar mampu muncul di halaman pertama mesin pencari. Misalnya memilih keyword yang tepat, melakukan alt image, optimasi meta tags, dan lain sebagainya.

5. Lead Generation

Berbeda dengan strategi-strategi sebelumnya, lead generation berfokus pada pengumpulan data calon pelanggan yang potensial. Misalnya menggunakan skema pendaftaran event, berlangganan newsletter, hingga kolom data diri saat akan download e-book.

Setelah mendapatkan lead atau data yang potensial, pemilik bisnis dapat menghubungi kembali calon pelanggan tersebut untuk menawarkan produk. Strategi ini cenderung bersifat personal sehingga pemilik bisnis bisa menyesuaikan gaya komunikasi yang sesuai dengan profil calon pelanggan yang akan diprospek.

Demikian ulasan tentang pemasaran digital yang bisa membantu mengembangkan bisnis. Semoga bermanfaat untuk bisnismu ya, Temen Insta. Baca lebih banyak artikel tentang bisnis dan teknologi di blog Instapay, yuk.

Show CommentsClose Comments

Leave a comment