Salah satu langkah efektif yang bisa dilakukan untuk membuat bisnismu tak tergantikan adalah dengan branding. Strategi ini bisa menjadi solusi dari ketatnya persaingan bisnis terutama di era gempuran teknologi digital seperti sekarang.

Namun, apa sebenarnya branding itu? Bagaimana manfaatnya untuk bisnis? Jika kamu masih ingin mendalami strategi yang satu ini, maka kamu berada di tempat yang tepat. Artikel berikut akan membedahnya dengan sederhana sehingga membantu pemula untuk memahaminya. Yuk, simak sampai akhir ya, Temen Insta!

Apa Itu Branding?

Kata brand dan branding sering kali disalah pahami sebagai hal yang sama. Namun, sebenarnya kedua hal tersebut berbeda, lho. Dikutip dari buku Strategi Branding karya Prasetyo dan Febriani (2020), diketahui bahwa brand adalah merek, logo, simbol atau nama yang berkaitan dengan produk. Tujuannya adalah menjadi pembeda dengan produk lain.

Sementara branding adalah rangkaian kegiatan berkomunikasi yang dilakukan oleh perusahaan, organisasi, maupun individu yang bertujuan untuk mendapatkan respon dan citra yang positif. Baik dari partner, stakeholder, maupun pelanggan. Tujuannya adalah agar dapat lebih dikenal secara utuh dari sisi produk hingga aktivitas yang dilakukan.

Aktivitas tersebut berperan vital dalam jangka panjang karena produk atau layanan yang sudah dikenal dan melekat di benak pelanggan mampu menjadi top of mind. Misalnya jika membutuhkan solusi atas hal tertentu, maka produk atau layanan yang kamu tawarkan bisa menjadi pilihan pertama yang terlintas di benak pelanggan. Pada titik tertentu, hal ini bahkan bisa membantu menghemat biaya promosi bisnismu.

Baca juga: 5 Strategi Promosi Ampuh untuk Pemula Bisnis [Beserta Contoh]

Elemen dalam Branding

elemen-branding

Terdapat berbagai elemen yang mendukung untuk terlaksananya aktivitas bisnis ini. Berikut ini adalah ringkasan singkat mengenai beberapa elemen dasar yang bisa membantu bisnismu. Simak rangkaian ulasannya di bawah ini:

1. Brand Identity

Elemen dari branding yang akan kita bahas pertama adalah identity. Jadi, dalam elemen ini akan menjadi identitas yang akan dikenali audiens. Pada umumnya, identity berkaitan erat dengan aspek visual yang ditampilkan. Contoh dari aspek visual tersebut adalah logo, palet warna (color palette), fonts, dan lain sebagainya.

2. Brand Voice

Elemen voice merupakan apa yang brand komunikasikan ke audiens. Sehingga elemen ini merepresentasikan kepribadian atau personality dari brand tersebut melalui segala bentuk komunikasi yang dilakukan.

Sementara tone of voice adalah aplikasi dari brand voice, yang meliputi bagaimana cara sebuah brand berkomunikasi dengan audiens mereka. Termasuk yang berkaitan dengan pemilihan kata, cara penulisan, hingga emotional tone yang digunakan.

3. Brand Positioning

Kamu bisa mengetahui posisi segmentasi pasar yang ingin bisnis kamu dalami. Sehingga kamu bisa mengetahui berbagai kompetitor yang ada dalam cakupan pasar yang sejenis. Kemudian mengembangkan strategi yang tepat untuk mampu bersaing dan menjadi pilihan audiens pada segmentasi pasar tersebut.

4. Brand Value

Sebuah brand hendaknya mempunyai nilai dan prinsip mendasar yang menjadi landasan dari aktivitas branding yang dilakukan. Tidak hanya fitur dasar yang ada dalam produk, tapi kamu bisa menonjolkan nilai lebih yang ditawarkan bisnismu untuk membantu pelanggan mengingat citra yang ingin kamu berikan. Pastikan nilai tersebut berkaitan erat dengan target pasar yang kamu tuju, ya.

Baca juga: Mengenal Target Pasar dan Cara Menentukannya

Manfaat dari Branding untuk Bisnis

Jika dilaksanakan dengan tepat, branding dapat memberikan berbagai manfaat untuk bisnis kamu. Manfaat tersebut juga bisa menjadi pertimbangan pemilik bisnis sebelum memulai aktivitas branding. Rangkaian manfaat yang berpotensi akan didapat antara lain:

1. Menjadi Identitas Bisnis

Identitas yang tepat akan melekat dengan erat di benak pelanggan. Hal ini akan membantu bisnis kamu lebih mudah dikenali bahkan diingat oleh pelanggan. Dalam jangka panjang, manfaat tersebut tentunya mampu mendukung pertumbuhan bisnismu secara eksponensial.

2. Memperluas Brand Awareness

Brand awareness adalah ukuran ingatan dan pengenalan sebuah brand oleh pelanggan. Dengan semakin luasnya brand awareness akibat aktivitas branding, brand kamu akan mampu menjangkau lebih banyak audiens sesuai target pasar yang diinginkan. Brand yang dikenali pelanggan akan berpotensi meningkatkan penjualan.

3. Meningkatkan Kredibilitas

Citra brand yang profesional mampu meningkatkan kredibilitas bisnis, lho. Misalnya, dengan menyediakan pembayaran online yang aman dan terpercaya. Kamu bisa menyediakan pembayaran online aman menggunakan aplikasi Instapay, sebuah platform pembayaran online yang dapat dikelola dengan mudah melalui ponsel.

Dengan Instapay, alur pembayaran menjadi lebih mudah dan aman. Penjual cukup membuat invoice online dari aplikasi Instapay, kemudian membagikan invoice tersebut dalam bentuk link ke pelanggan. Kemudian pelanggan dapat menyelesaikan pembayaran menggunakan metode yang diinginkan. Cek Instapay Selengkapnya >>>

4. Membangun Loyalitas Pelanggan

Branding yang kuat diimbangi dengan kualitas produk yang mumpuni tentunya mampu meningkatkan kepuasan pelanggan bahkan membangun loyalitas mereka pada sebuah brand. Mempertahankan loyalitas pelanggan tidak kalah penting dari mendapatkan pelanggan baru. Karenanya, kamu bisa mulai membangun strategi ini untuk membantu pertumbuhan bisnismu.

Demikian ulasan tentang branding yang dikemas dengan sederhana. Semoga artikel ini bisa membantu kamu memahami lebih dalam tentang topik yang satu ini termasuk tentang elemen dan manfaatnya, ya. Terima kasih sudah membaca, Temen Insta. Jangan ragu untuk tuliskan pertanyaan atau saran kamu di kolom komentar, ya!

Show CommentsClose Comments

Leave a comment