Restock adalah salah satu istilah yang akan sering kamu dengar ketika menjalankan bisnis online. Sebagai pelaku bisnis yang adaptif, kamu bisa memulai langkah sederhana dengan memahami istilah yang satu ini.

Restock berhubungan erat dengan ketersediaan barang yang kamu tawarkan untuk pelanggan. Oleh karena itu, dibutuhkan ketelitian dan strategi yang tepat untuk menjalankannya. Penasaran tentang istilah bisnis ini? Baca artikel berikut sampai akhir yuk, Temen Insta!

Restock Adalah

Pepatah mengatakan kalau tak kenal maka tak sayang. Karena itu, mari awali pembahasan ini dengan mengenali pengertian dari istilah bisnis ini terlebih dahulu. Dalam konteks bisnis, restock adalah proses mengisi kembali stok dari produk yang ditawarkan ke pelanggan.

Istilah ini berasal dari kata “re” yang berarti kembali atau ulang dan “stock” yang berarti stok. Pemilik bisnis bisa mengisi kembali stok dari produk yang sudah habis untuk pelanggan atau melakukan penyediaan stok produk bahkan sebelum stok barangnya habis.

Restock umum digunakan dalam proses jual beli online. Pelanggan juga bisa menanyakan kapan dilakukan stok ulang dari produk yang mereka inginkan. Pada kasus tertentu, penjual juga bisa menyampaikan pemberitahuan pada pelanggan jika stok produk sudah tersedia kembali dan dapat dibeli pelanggan.

Baca juga: Kenali Komunikasi Pemasaran dan Strategi Jitunya untuk Menarik Pelanggan

Sebagai pemilik bisnis, kamu bisa melakukan analisis yang teliti terkait produk mana saja yang perlu dilakukan stok ulang secara terus menerus dan produk mana yang tidak memerlukan stok ulang. Pilihlah produk yang mempunyai potensi dan digemari pelanggan.

Selain itu, total ketersediaan barang yang ditambahkan stoknya juga perlu diperhatikan. Jangan sampai stok produk berlebih dan tertimbun di gudang penyimpanan, terlebih lagi jika produk tersebut mempunyai masa kadaluarsa yang relatif singkat.

Tips Restock Produk

tips-restock

Menjalankan bisnis memang memerlukan proses trial dan error untuk mengetahui perilaku pembelian pelanggan, potensi angka penjualan, hingga strategi penyediaan stok produk yang tepat untuk bisnis kamu.

Mengingat setiap bisnis adalah unik, maka langkah terbaik adalah terus melakukan evaluasi dari strategi yang dijalankan dan tentunya menambah wawasan bisnis baru untuk bisnismu. Berikut ini adalah beberapa tips yang secara umum bisa diaplikasikan untuk bisnis online:

1. Pahami Timing

Timing berkaitan erat dengan waktu. Dalam konteks bisnis, kamu harus memahami kapan waktu yang tepat untuk melakukan stok ulang dan produk mana saja yang perlu ditambahkan stoknya.

Misalnya, untuk produk-produk best seller dengan peminat yang besar, tentunya kamu perlu menyediakan stok yang lebih besar dan perlu dilakukan stok ulang secara kontinu untuk menghindari kehabisan stok produk yang bisa mengurangi peluang sales.

Selain itu, timing juga berkaitan dengan momentum tertentu yang memicu peningkatan animo pembelian pelanggan. Misalnya, saat harbolnas, akhir tahun, hari raya, hingga ketika menjalankan campaign untuk brand kamu.

Sediakan stok produk yang sesuai agar pelanggan tidak kecewa karena produk yang diinginkan tidak tersedia. Hal ini juga berpengaruh terhadap pengalaman belanja dan tingkat kepuasan pelanggan sehingga patut untuk dijadikan perhatian.

Baca juga: 30 Cara Menghasilkan Uang dari Internet Paling Efektif 2024

2. Lakukan Pencatatan dengan Akurat

Pencatatan yang akurat dan rapi menjadi salah satu kunci untuk menjaga kelancaran bisnis, termasuk dalam proses penyediaan stok produk. Lakukan pencatatan setiap ada stok barang yang masuk dan keluar dari gudang. Pencatatan ini menjadi landasan yang akurat untuk menjaga dan mengatur pengadaan stok.

Selain itu, lakukan juga pencatatan terhadap setiap transaksi penjualan untuk mengetahui jumlah produk yang terjual. Pemanfaatan teknologi digital mampu meningkatkan proses pencatatan transaksi tersebut, sehingga kesalahan data dapat diminimalisir dan menghemat waktu serta tenaga.

Kamu bisa memanfaatkan layanan pembayaran dari Instapay by iFortepay yang mendukung pencatatan transaksi otomatis. Cukup download aplikasi Instapay by iFortepay di App Store atau Play Store lalu daftar dan verifikasi akun tokomu. Selain itu, kamu juga bisa mendaftar melalui website di sini.

Kabar baiknya lagi, Instapay by iFortepay bisa digunakan secara GRATIS tanpa biaya bulanan. Pemilik bisnis bisa menerima pembayaran pelanggan secara online dengan puluhan opsi metode pembayaran. Buat invoice melalui aplikasi atau website lalu bagikan dalam bentuk invoice link ke pelanggan. Pelajari Instapay by iFortepay Selengkapnya >>>

3. Tetapkan Stok Minimum

Salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk meminimalisir kehabisan stok produk adalah menetapkan stok minimum. Pemilik bisnis bisa melakukan restock ketika stok produk mencapai batas minimum tertentu. Misalnya, kamu akan melakukan pengadaan ulang stok ketika stok produk tersisa 100 buah.

Perhatikan juga waktu yang diperlukan untuk mendapatkan produk tersebut dari supplier. Misalnya, dibutuhkan waktu 1 minggu untuk produksi dan pengiriman produk dari supplier, maka kamu perlu menyediakan jangka waktu yang pas sebelum melakukan pemesanan ke supplier.

Hal yang sama juga berlaku bagi pemilik bisnis yang melakukan produksi mandiri. Pastikan untuk melakukan restock dengan mempertimbangkan pemesanan bahan baku, proses produksi, hingga pengemasan.

Dengan menetapkan stok minimum, pemilik bisnis bisa mempunyai sisa stok yang aman untuk pelanggan sehingga transaksi pembelian bisa tetap berjalan dengan lancar tanpa kendala kehabisan produk.

Baca juga: 11 Aplikasi Pembayaran Digital yang Praktis untuk Transaksi Kamu

4. Siapkan Anggaran

Tidak semua bisnis mempunyai modal yang besar, terutama bagi UMKM dan bisnis rintisan dengan modal yang terbatas. Oleh karena itu, membuat anggaran yang rinci mampu meningkatkan efektivitas proses restock yang dilakukan.

Bagi anggaran yang tersedia untuk melakukan pengadaan stok sesuai dengan potensi dan permintaan masing-masing produk. Beberapa produk bisa saja mempunyai anggaran yang lebih besar dari produk lainnya.

Hal ini bisa dipengaruhi oleh harga awalnya yang memang lebih besar dari yang lain, atau bisa juga karena permintaan akan produk tersebut memang lebih besar. Lakukan pertimbangan yang matang terhadap pembuatan anggaran agar proses restock lebih tepat guna.

Jangan sampai produk dengan permintaan besar dari pelanggan tidak bisa ditambah stoknya karena dananya sudah terpakai untuk membeli stok produk yang lain. Kondisi tersebut bisa saja mempengaruhi tingkat penjualan dari bisnis yang dijalankan.

Lakukan juga pemeriksaan anggaran secara berkala untuk memastikan setiap pengeluaran yang dilakukan tidak lebih besar dari pendapatannya untuk memastikan bisnis tetap profit sesuai cash flow yang ada.

Baca juga: Pengertian Omzet dan Panduan Sederhana Menghitungnya

5. Buat Alur Restok yang Efektif

Tips selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah membuat alur pengadaan stok yang efektif. Pilihlah supplier yang terpercaya untuk menjamin kebutuhan produk atau bahan baku yang dibutuhkan. Selain itu, proses supply chain yang sistematis juga akan mempengaruhi alur stok ulang yang dibuat.

Kamu bisa melakukan evaluasi secara berkala untuk memangkas proses rumit yang menghambat alur stok tersebut. Alur stok yang tepat dapat mempengaruhi keseluruhan tips-tips yang sudah dijabarkan sebelumnya.

Demikian ulasan tentang restock beserta pengertian dan berbagai tipsnya. Semoga artikel ini bisa membantu bisnismu ya, terutama bagi kamu yang masih pemula dalam bidang bisnis online. Selamat berbisnis, Temen Insta!